21 Januari 2013

Hari ke-17: Membaca Kepribadian lewat Tulisan Tangan



Karena sistem syaraf di otak yang menggerakkan tangan untuk menulis dipengaruhi keadaan psikologis kita, tulisan tangan pun bisa mengungkap banyak tentang kepribadian kita.  

Tulisan adalah salah satu medium kita untuk berkomunikasi. Nah, dari situlah, ketika sudah jadi, tulisan dianggap merepresentasikan diri seseorang. Nggak heran deh, kalau saat kita ingin mengetahui (baca: stalk) seseorang, tulisan seolah jadi jendela untuk mengintip isi hatinya. Tak jarang kita menguntit tweet, membaca blognya, atau menelusuri tulisan-tulisan lainnya yang tersebar di web. Nah, menariknya, dibanding yang berbentuk digital, tulisan tangan seseroang itu ternyata bisa menjadi cara ampuhnya. Asal, kita sudah menguasai ilmu membaca tulisan tangan yang disebut dengan grafologi. 

Ilmu ini pertama kali digagas oleh seorang kebangsaan Perancis bernama Abbe J.H. Michon di tahun 1875. Ia memulai pengelompokan ciri grafis tulisan dan dihubungkan dengan sifat-sifat manusia. 

Karena kemampuan membaca keadaan diri seseorang, grafologi dimasukkan sebagai salah satu cabang dari disiplin ilmu psikologi. Kalau dirunut, cikal bakal dari grafologi adalah gagasan bahwa tulisan tangan bukanlah hasil karya tangan semata. Bahkan ada pendapat yang bilang kalau tulisan tangan itu seharusnya disebut sebagai tulisan otak Apa yang kita tulis, bagaimana kita menulis, kecepatan kita menulis, semuanya itu diatur oleh otak. Itulah mengapa ada beberapa orang yang bahkan  bisa menulis dengan kaki. 

Grafologi percaya bahwa gerakan otot syaraf yang dipakai saat menulis dipengaruhi oleh kepribadian. Setiap sifat kita merepresentasikan pola sistem syaraf di otak. Dan tiap pola pada sistem otrak itu menghasilkan gerakan unik dari syaraf otot.  Saat menulis, gerakan-gerakan tersebut nggak akan kita sadari.  

Tulisan tangan bisa mengungkap ratusan elemen dari kepribadian serta karakter kita. Dari mulai respon emosinal, intelektualitas, energi, motivasi, kepercayaan hingga  hasrat seksual bisa terbaca dari tulisan tangan kita. 

Karena keakuratannya, grafologi juga sering diaplikasikan di bidang lain. Misalnya, untuk mengetahui motif kejahatan serta kejiwaan si pelaku, merekrut karyawan baru, dan pastinya mempertimbangkan kecocokan pasangan. 

Oke, kalau kita udah paham grafologi ini, kita nggak perlu lagi stalking twitter atau nunggu-nunggu si doi posting ceritanya di blog. Mendingan kita coba pinjem atau curi sebentar buku catatannya lalu kita bedah tulisan tangannya. Hmm, seperti apa sih rumus membaca tulisan tangan ini. Yuk, kita pelajari: 


ukuran tulisan 
Tulisan yang kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri namun punya pemikiran yang bagus. Kalau tulisan kecilnya jelas terbaca karena mendetil itu menunjukkan kalau si penulis pandai dan punya konsentrasi yang kuat. 

Kalau ada teman kamu yang tulisan besar, itu artinya dia memunyai ambisi yang besar serta keinginan untuk dihargai oleh orang lain. Nah, kalau tulisannya besar banget, berarti si penulis punya sifat hati-hati dan suka cari perhatian. 


Gaya penulisan
 Model tulisan sambung biasa merepresentasikan sifat mudah bergaul, disenangi teman, responsif serta dapat menerima pendapat orang. Biasanya, para pemimpin memiliki gaya tulisan seperti ini. Kalau tulisan sambungnya cenderung berliku, berarti penulisnya sangat hati-hati dan senang menunjukkan statusnya. Biasanya, mereka juga pendiam dan gemar menyendiri. 

Nah, untuk tulisan yang lurus dan lancip menunjukkan penulisnya adalah orang agresif dan teku. Tapi, kalau lancipnya hanya di huruf pertama, itu bisa berarti dia sdang mengalami konflik psikologis. 
Sementara orang yang menulis dengan gaya campuran dan cenderung cepat saat menulis adalah orang yang suka berpikir cepat, kreatif tapigampang tersinggung tiap dikritik. 



Kemiringan Tulisan
Ada tiga ukuran dalam melihat kemiringan tulisan. Miring ke kiri, ke kanan atau tegak lurus. Tulisan yang miring ke kiri menunjukkan sifat penulis yang tertutup alias introvert. Sebaliknya, tulisan yang miring ke kanan menandakan penulis yang ramah, aktif, dan terbuka (extrovert). 

Nah, tulisan yang tegak lurus punya arti kalau penulisnya adalah orang yang nggak suka diatur. Tapi, mereka tetap handal dalam mengendalikan diri dan selektif terhadap hal yang dihadapinya. 


Tekanan Tulisan
Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.

Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain.


Bentuk Huruf Awal
Kalau diperhatikan, kita sering membedakan bentuk huruf yang pertama kita tulis. Nah, kebiasaan itu punya artinya juga.  Untuk tulisan awal yang berbentuk jangkar, punya arti kalau si penulis bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri. 

Kalau yang berbentuk seperti busur yang ditarik, si pemilik tulisan biasanya cepat puas dengan apa yang dicapai. Biasanya mereka juga visioner dan memegang nilai-nilai yang dipegang kuat. 
Lalu, orang yang terlalu berhati-hati dan lambat dalam bekerja bisa dilihat dari bentuk huruf awalnya yang memanjang. 

Nah, kalau bentuknya memanjang dari bawah dan digoreskan dengan cepat menandakan kalau si penulis agresif, kreatif karena senang melakukan eksperimen. 


*gambar nyomot dari sembarang tempat. 

2 komentar

Dipa mengatakan...

ajari lebih detil dong kak :D

Anonim mengatakan...

jadi penasaran pengen tau yg lbh detail lagi????

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall