08 Januari 2013

Hari Ke-8: The Red: The Raid versi Komedi



Mendengar judul film The Raid, pasti yang kebayang adalah adegan-adegan action yang keras dan sadis. Nggak heran deh kalau ada dari kita yang lebih milih nggak nonton karena ketakutan. Eits, jangan buru-buru urung untuk nonton, karena sekarang ada juga The Raid yang anti adegan sadis, bahkan The Raid yang ini bisa bikin ketawa terpingkal-pingal. 

Ya, di awal bulan Juni lalu, situs Youtube kedatangan sebuah film yang mengejutkan.Film dengan judul The Red itu dengan gamblang menyebutkan kalau film itu merupakan versi parodi dari The Raid.

Sekilas, nuansa dan adegannya memang mirip banget sama film The Raid, tapi ada banyak hal janggal dan konyol yang terjadi. Contohnya aja, rombongan polisi yang menggunakan angkutan umum untuk menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan pisang yang digunakan sebagai senjata. Pokoknya, untuk yang udah nonton The Raid, film ini bakal jadi penuh kejutan-kejutan konyol. 

Penasaran siapa yang ada dibalik proyek film ini? jangan kaget yah, mereka yang menggarap adalah teman-teman kita dari SMAN 29, Jakarta Selatan. Inspirasi untuk membuat film ini muncul selepas 20 cowok dari satu angkatan menonton The Raid bersama demi menyegarkan diri sebelum Ujian Akhir Nasional dimulai.  

 Disutradarai oleh Ratta Bill Abaggi, film ini dibuat lebih ringkas dari The Raid, yaitu hanya 49 menit. Hebatnya lagi, film yang dibuat sebagai proyek hiburan setelah menghadapi ujian nasional ini dibuat tanpa ada pengalaman bikin film sebelumnya. 

Beruntung, saya pun berkesempatan untuk kenal dengan Ratta. Nah, sambil menyimak filmnya, simak hasil obrolan saya dengan Ratta Bill tentang penggarapan film pertamanya yang melibatkan 30 orang ini. 

Cerita dong tentang latar belakang pembuatan film ini? 
Film ini dibuat seminggu usai Ujian Nasional. Kita ngin meninggalkan masa-masa SMA dengan sebuah karya yang bikin sekolah kita punya nilai lebih yang ngga dimiliki sekolah-sekolah lain

Kenapa bikin parodinya The Raid? 
karena kami tahu, untuk menyaingi kerennya The Raid sama aja kayak menantang mad Dog adu panco, jadi lebih baik kami bikin lucu-lucuanya aja deh.

Kenapa judulnya The Red, padahal di filmnya nggak ada tuh warna merah yang mendominasi? 
Karena SMAN 29 Jakarta identik dengan merah. Sampai-sampai nama gaul sekolah kita sendiri "Reduskra". Jadi, lewat judulnya kita mau kasih tau kalau ini adalah film remake karya SMAN 29. 

Bikinnya pakai kamera apa nih? 
Wah, kemaren itu kita pinjam meminjam. Mulai dari Olympus Pen e-P1, Canon 60D, 550D sampai iPhone 4s. Cuma itu yang kita punya. Tadinya mau sewa tapi nggak punya uang. Akhirnya ya memaksimalkan apa yang ada, walau pun jadinya sedikit ribet. 

Lalu, kalau proses produksinya butuh berapa hari tuh? 
Setelah menulis skrip selama empat hari dan minta izin ke  Kepala Sekolah kita pun memulainya. Soal produksi, rutinnya sih, kita selalu syuting tiap Sabtu-Minggu selama satu bulan. Jadi, total delapan hari deh. Untuk pengeditan kita butuh sekitar empat hari. 

Sebelumnya, apakah kalian pernah bikin film juga? 
Alhamdulillah, belum pernah sama sekali. Hahaha... Ini pertama kalinya teman-teman akting, megang kamera buat video, editing video dll. Kita percaya bahwa yang terpenting bukanlah skill, tetapi kemauan.

Selama pembuatan, ada nggak cerita unik yang terjadi? 
Ada banget! Saat syuting scene Mad Dog dan Jaka duel. Di scene itu kan Mad Dog akhirnya mengeluarkan pistol dan Jaka malah mengeluarkan pisang. Nah, setelah pisang itu dimakan, pisangnya pun jatuh  Padahal itu satu-satunya pisang yang kita punya. Untungnya, si pemeran bisa menahan ketawa, adegan pun bisa diselamatkan dengan memindahkan kamera ke arah lain. Hehehe.... 

Terus dari pihak The Raid ada yang komentar nggak tentang film ini?
Setelah gue dan teman-teman mention berkali-kali akun para pemeran di The Raid, akhirnya Joe Salim berkomentar. Dia bilang filmnya keren. Setelah itu pun Iko Uwais dan Yayan meretweet.




Tidak ada komentar

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall