23 Agustus 2013

Memikirkan Pikiran


Setelah saya sadari, saya adalah tipe orang pemikir. Bukan pemikir macam filsuf begitu sih. Saya sering banget memikirkan sesuatu secara mendalam dan saya sendiri nggak nyadar kenapa bisa-bisanya saya mikir sejauh itu. Misalnya saja, ketika melihat iklan bergambar Nadia Hutagalung di billboard, yang saya pikirkan bukan lagi sosok Nadia Hutagalung yang cakep banget itu. Tetapi mikirin gimana perlakukan suaminya ke dia, apakah si Nadia nyaman kalau kecantikannya itu dikonsumsi massa. Lalu biasanya wanita cantik itu senang dipuja tapi mengapa ogah kalau digoda? Soalnya, udah pasti kan semua cowok suka wanita cantik. Terus apakah wanita cantik seperti Nadia Hutagalung itu merasa dirinya cantik. Pokoknya panjang deh, dan pikiran itu timbul begitu saja ketika saya sedang naik motor. 

Tapi itu cuma contoh kecilnya saja. Saya juga mikirin kira-kira berapa kali bulak-balikkah angkutan umum dalam sehari, mikirin apa alasan orang memilih baju yang dipakainya, mikirin sifat-sifat orang yang saya temui, mikirin nanti beli rumah yang seperti apa, di mana, barang apa dulu yang akan dibeli dan gimana cara bayarnya, ketika memikirkan apa yang akan saya lakukan saya juga memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan bagaimana saya harus menghadapinya. 

Nah, dari sekian banyak pikiran yang ada itu ada satu yang kadang cukup mengganggu saya, yaitu memikirkan pikiran orang lain tentang saya. Jadi, ketika saya akan melakukan sesuatu terutama sesuatu yang besar) saya akan coba mikirin kira-kira apa yang bakal orang-orang pikirin tentang saya kalau melakukan sesuatu itu. Ribet kan?! Misalnya gini, ketika saya membuat tulisan (termasuk tulisan ini pastinya) saya memikirkan bagaimanakah kira-kira reaksi orang-orang.

Contoh besarnya adalah kemarin, ketika ingin memutuskan ingin kuliah lagi. Salah satu pertimbangan saya adalah bagaimanakah reaksi/komentar orang-orang kalau tahu saya kuliah lagi. Saya mikirin gimana pikiran teman saya yang intelek tapi nggak kuliah, teman saya yang berpikir kuliah tidak penting, dan teman saya yang ingin kuliah lagi tapi terbentur urusan dana. Saya nggak mau orang salah kira dengan maksud saya berkuliah. Saya menceritakan ini ke pacar saya dan ia memarahi saya. Haha.

Nah, sesiapa saja yang pikiriannya saya pikirkan juga adalah mereka yang sering ngomentarin, ngegosip atau mencela orang. Tentunya orang-orang itu punya karakter pikiran yang berbeda. Tambah runyamlah persoalan.

Gambar di atas itu adalah sebuah karya dari Nisrinah yang dikirimkan kepada saya. Nisrinah adalah kawan baru yang saya kenal lewat kartu pos. Kami tak pernah berinteraksi sebelumnya, hanya saja secara  kebetulan, quote yang disebut Nisrinah di karyanya itu begitu pas bagi saya. Mungkin Nisrinah pernah atau sedang mengalami hal yang sama

"When you start to think about what everybody think about you, you'll start losing yourself"
Sebenarnya pikiran-pikiran itu adalah wajar adanya, asal kita tak begitu saja hanyut dan meladeninya. Kalau itu sudah terjadi, saya jadi bingung mau gimana dan nggak jarang jadinya malah nggak ngapa-ngapain. Haha. Nah, saat kita sedang berkarya, menulis, menggambar atau apa pun tapi kita terlalu memikirkan respon orang-orang, maka yang terjadi adalah seperti yang disebut Nisrinah, kita bakal kehilangan karakter diri kita dan berkarya hanya untuk mengikuti selera atau pikiran orang-orang. Sungguh tidak enaklah situasi seperti itu.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mewawancara Dwika Putra, seorang musisi yang populer di jagad dunia maya. Ia banyak sekali berkarya, pun bidangnya beragam. selain bermusik, dia juga sering stand up comedian, menulis buku, memotret dan bekerja harian. Dwika bercerita bahwa ia juga sempat mengalami krisis kepercayaan diri dan terpengaruh sama keraguan teman-temannya saat akan merilis album pertamanya. Dwika butuh lima bulan setelah materinya siap untuk rekaman karena ia harus menyakinkan dirinya dulu. Lalu, apakah yang akhirnya membuat Dwika kemudian mantap melakukannya?

do something to express. not to impress

Begitu katanya.

--------------------------


Sekedar cerita, ini adalah paket kirimannya Nisrina lainya. :D Keren yah?!

© blogrr
Maira Gall