24 Mei 2011

iri

Tiba-tiba aja saya menjadi iri.
Saya jadi orang yang irian.
Bukan yang ibukotanya Jayapura tapi.
Saya irian sama kalian, kamu, dia, mereka yang sungguh sangat produktif.
Memadati waktu dengan mengekpresikan segala bentuk ide, pikiran dan segala macam abstraksi lainnya ke dalam wujud yang nyata.
Sungguh..

Saya iri sama kalian yang ketika punya ide untuk menulis langsunglah ditulis, tanpa harus dipikir-pikir lagi, tanpa harus membayangkan seperti apa nanti persepsi pembacanya, tanpa ketakutan kalau-kalau nanti ada orang yang tidak sependapat dan menyatakan kalau pikiran kita salah. entah itu salah sechan atau salah azhari. pokoknya salah.
Juga sama kalian yang tidak pernah menghapus atau pun menunda tulisan kalian karena merasa tidak akan atau sulit diterima pemirsa. walau pun anomim pemirsanya.

Saya iri dengan kalian yang tidak menghabiskan waktu di fesbuk atau twitter
untuk sekedar sibuk memberitakan kehidupan pribadi, menjadikan diri selebriti dengan alih-alih berbagi. 

untuk sekedar sibuk membangun, menjaga atau menghancukran pencitraan. 
atau sekedar mempertahankan eksistensi diri.

Saya iri dengan kalian yang menarik diri,
bisa stand out, keep fight gitu deh,
berani jadi diri sendiri, nggak mesti berdua apa lagi rame-rame.
kalian bukan berusaha sekedar terlihat beda
atau menjadi beda dengan cara yang sama,
kalian lebih tidak peduli dengan  apakah kalian berbeda atau bersama.
yang penting bergerak, bisa berkarya, yang penting bahagia

Saya iri, Sementara yang lain menikmati keterjebakan gaya hidup
kalian sibuk memperkaya potensi.
Banyak baca buku, koran. Berlatih. Atau banyak diskusi.

ahh.. kalian memang bikin iri.
kalian bisa menjadi begitu.
sementara saya begini (-gini aja)

Pokoknya nih yah....
tidak peduli kalau nama saya adalah Rizki Ramadan, udah sarjana, udah pernah  ini-itu,
tapi tetep aja, saya iri.

14 Mei 2011

Personal Quote

"karena mencari uang itu tidak semudah menghabiskannya"

06 Mei 2011

Gowes Go Shot - Kumpulan Foto-Foto Diatas Sepeda

     Tanpa disangka-sangka, seperti anak muda urban kebanyakan, saya pun terjangkit sindrom bersepeda.  Pagi di minggu pertama bulan April saya pun memutuskan untuk bersepeda. Niatnya sih cuma mau dari rumah (Ciledug) ke Kebayoran aja, nyuci film di ko Fafie (Istimewa Foto). Tapi di tengah perjalanan saya melihat banyak muda-mudi yang sama-sama bersepeda ke arah selatan Jakarta. Tenyata minggu itu Car Free Day sedang digelar. Alih-alih nyuci film ke Fafie, saya malah lanjut gowes sampai Bunderan HI. Sendiri. Wohooo. Emang dasar sebenarnya saya juga mau ke Car Free Day, tapi gengsi, masa ke CFD sendirian. haha..
     Kamera saku yang sudah saya siapkan sedari rumah pun mulai saya keluarkan, dan terus saya genggam. Sambil terus menggowes ritual motret snapshot pun dimulai. 24 frame kodak Gold pun saya habiskan untuk merekam hal-hal yang menurut saya menarik selama perjalanan. Sepeda-sepeda yang unik, baju-baju yang berbicara, orang-orang berolahraga, dan suasana jalanan yang saya tempuh dari Sudirman-rumah. Sungguh mengendarai sepeda yang tidak terawat itu tidak enak.   haha. Semoga bisa dinikmati.

click to Enlarge!




     



                   




cam: fuji MDL
film: Kodak Gold
© blogrr
Maira Gall