23 November 2010









                                                          Gelisah 
                                                  



                                                                                 karena


                     tak menghasilkan


                                                                                       apa-apa.










16 November 2010

Chaing Bersaudara: Bengkel Kamera Sejak 1973

 
click to enlarge!

Sudah 40 tahun lebih Chaing Kamera berkutat di dunia kamera. Dari zaman kamera masih full manual hingga teknologi digital berdifusi, Chaing Kamera setia mendampingi serta merawat perkembangannya. Sebuah ruang ukuran 4x4 yang menempel dengan rumahnya disulap menjadi sebuah 'bengkel" kamera. Letaknya di Jalan Kebon Kacan no 105, persis disebelah mushola.  Sulit dipercaya memang kalau disebuah kawasan pemukinan yang bersembunyi di belakang Jakarta terdapat sebuah tempat reparasi kamera. Apalagi bagi kita yang hanya terbiasa dengan tempat-tempat servis kamera yang terletak di kawasan perdagangan.

Chaing adalah nama panggilan si pendiri tempat ini. Sayang, saya lupa nanya siapa nanya aslinya. Kini, Chaing sudah meninggal dan perjuangannya dilanjutkan oleh adik-adiknya.  Pak Dedi bersama seorang asistennya lah yang sekarang mengambil alih, sebelum beliau ada dua kakaknya yang menanganinya. Menurut pak Dedi bisnis ini udah dimulai sejak tahun 73. Wuih.

Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri ke sana dengan niat mereparasi FM2 yang saya beli di Bandung dengan keadaan lightmeter mati. Sebenernya saya udah males benerin kamera ini, udah 2 tempat servis kamera saya samperin, tapi mereka semua angkat tangan.  Tapi setelah menemukan Chaing Kamera sering dibicarakan di forum-forum maka saya coba menelponya. Ternyata mereka bilang kalo masih bisa dibenerin. Maka berangkatlah saya.

Dengan mengaku kalau saya  ini datang dari Bandung cuma untuk ke Chaing, maka akhirnya Pak Dedi langsung menangani kamera saya. haha. Padahal sebelumnya saya disuruh balik tiga hari lagi. Selama pak Dedi sibuk mengoperasi kamera, saya pun sibuk moto-motoin dia dan ruangannya dengan kamera hape. Kalau diliat, cara dia menangani kamera memang beda dengan tempat-tempat servis lainnya. Doi kayaknya udah paham betul seluk-beluk kamera dari segala macam jenis.Selain itu, dia pengerjaannya rapih dan teliti sob. Oiya, ada yang lucu dari perkakasnya, saya ngeliat ada sebuah boneka karet yang ditojos dengan sebuah batang berlubang dan itulah blowernya. Untuk ngezoom benda-benda kecil di kamera pun dia make lensa yang dibalik sebagai kaca pembesarnya. haha. Keren.!

Tapi sayang seribu sayang, kamera saya terlalu rusak untuk disembuhkan. Butuh donasi sparepart/kanibalan dari kamera lain katanya. Ya nggak apa-apa lah.

07 November 2010

Monday Morning Rush

03 November 2010

Bereksperimen dengan foto pra nikah Kara dan Faz

Adalah rasa heran yang datang ketika Kara, seorang kawan yang saat itu akan menikah (sekarang sudah), meminta saya buatin foto pre-wednya. Entah lah apa yang membuatnya begitu yakin dengan saya. Walau rada nggak mungkin, tapi akhirnya saya terima juga tawaran itu. Tapi jangan salah, saya memilih untuk berada di balik layar aja. Saya menyadari kalo kemampuan teknis saya dalam fotografi sangatlah minim, apalagi untuk sesi pemotretan model. Oleh karena itu, saya meminta seorang kawan yang saya kenal saat PKL di HAI, dialah Konny. Saat di HAI dia menjabat sebagai fotografer. Sementara saya ditemani Ajeng menyusun matang-matang konsep dan editingnya. Beberapa web penyedia jasa Wedding Organizer seperti Greenweddingshoes menjadi inspirasi kami.

Karena saat pacaran mereka menganut sistem LDR alias long distance relatonship (Kara di Jakarta, Faz kerja di Australia). Maka konsep itulah yang minta dihadirkan. Tapi nggak semua shots bertema itu, ada beberapa foto yang ceritanya hepi-hepi aja. heheh..

Kesan saya selama pemotretan: ternyata unik juga yah mengarahkan gaya pasangan yang jarang ketemu. Haha. Maunya becanda mulu.

Semoga foto-foto ini setidaknya bisa jadi hadiah pernikahan kalian.  Harapan gua, semoga pernikahan kalian bisa juga jadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya. Diem-diem gua banyak belajar dari kalian.. hehhe..


click to enlarge



          

      
   
                                                             




© blogrr
Maira Gall