Kunjungan terakhir saya ke Bandung pada awal Oktober kemarin mengoleh-olehkan sebuah pikiran yang selalu saja minta diladenin: Saya mau tinggal di Bandung lagi! Pokoknya, entah ini cuma lagi labil aja atau beneran kepingin, sekarang ini saya sering merencanakan untuk tinggal di Bandung lagi. ..
Saya banyak menemukan hal-hal yang menarik di Bandung. Bandung nggak terlalu luas kayak Jakarta. Asal tempat tinggal kita tepat, maka ke mana-mana jadi gampang. Pun lalu lintasnya nggak terlalu macet. Angkutan umum masih menjadi pilihan banyak penduduk. Udaranya yang adem juga jadi salah satu faktor utama yang menarik saya. Saya percaya salah satu faktor yang mempengaruhi termperatur emosi kita adalah iklim lingkungannya. haha. Liat aja tuh di Jakarta, orang-orang di Jalanan pada nyureng-nyureng semua matanya karena kepanasan, udah gitu, udara panas bikin semua orang jadi ngeluh mulu. Fiuh.
Terus, kehidupan anak muda di sana sepertinya sangat dinamis bin kreatif. Energi berkarya tuh berasa kuat banget. Mereka benar-benar bebas untuk berekspresi tanpa harus merasa berbeda dengan sesamanya. Saat berkunjung ke sebuah acara musik misalnya. saya dan Kindi, teman yang ikut saya ke Bandung, sepakat untuk menyebut kalau kultur pergaulan anak mudanya menarik. Terlihat jelas dari cara berpakaian mereka yang beragam. Nah, menariknya, walau berbeda-beda mereka tetap nge-blend satu sama lainnya. Beda dengan di Jakarta yang seolah ada kubu-kubu gitu. Gaya pakaian seperti menciptakan kelas berdasarkan ego dan pencitraan yang diinginkan masing-masing. Cuih!.
Selain itu, Minggu paginya, saya berkunjung ke gelaran Car Free Day. Walau areanya tidak seluas di Jakarta namun kemeriahannya nggak kalah menarik. Kalau di Jakarta menu utama CFD adalah berolah raga, dengan sepeda atau jogging misalnya. Nah, kalau di Bandung, walau olah raga juga masih jadi sajian utama, tapi dessertnya juga sangat menonjol, CFD justru seperti jadi ajang untuk memperkenalkan bakat dan hobi. Ada seorang anak yang memakai topeng Starwars, ada yang battle break dance, ada sekumpulan anak-anak SMA yang menampilkan pertunjukkan teater dan ada juga komunitas gambar yang mejeng memperkenalkan diri. Wow.
Di kunjungan terakhir saya ke Bandung kemarin saya nginep di rumah temen. Dia tinggal di sebuah rumah kecil di daerah Dago Atas. Gawat, fren. Rumahnya adem banget. Jadi rumah itu ada di lingkungan semi perkampungan gitu deh. Rumah-rumah kecil yang tata letaknya nggak beraturan, tumpuk menumpuk gitu. Pas saya tanya harga sewanya pun ternyata murah. Cuma satu juta perbulan. dengan biaya segitu kita udah dapet banyak keuntungan. Rumah itu bisa diisi 1-3 orang. Terus lingkungannya enak, nggak terlalu jauh dari keramaian. Cocok! sama persis dengan keberadaan kosan saya sewaktu kuliah.
Oke, urusan tempat tinggal saya udah dapet. Terus apa lagi yang kurang? Oiya uang.. haha. Saya harus bisa punya tabungan yang banyak dulu, lantas tinggal nentuin apa kah gerangan kegiatan yang akan mengisi keseharian saya ketika saya memilih hengkang ke Bandung lagi? saya sudah punya sebuah khayalan besar sih tentang hal besar yang akan saya 'bangun' di Bandung, tapi nanti dulu ah di ceritainnya, kalau udah mateng rencananya.. haha
saatnya mempersiapkan diri.
Tidak ada komentar
Posting Komentar