Bagaimana kalau bangun tidur di bukan malam ini saya jadikan saja garis mulai untuk melakukan reformasi pikiran.
Mencari lalu memungut kembali secuil memori tentang perkuliahan yang sempat saya simpan diselipan dompet. Sayangnya, keadaannya sudah cukup usang dan sulit untuk dibuat menjadi jernih lagi.
Bukan lagi tulisan-tulisan dalam majalah yang dilahap mulai saat ini, juga bukan lagi anak-anak SMA yang bakal dijumpai beberapa saat ini. Melainkan tulisan-tulisan yang membentuk sindikat perteorian bermarkas dalam buku. kita sama-sama tau kalo rasanya yang pait membuatnya susah ditelan mata dan dicerna pikiran. Juga, kawan-kawan di kampus sana beserta orang-orang pintar yang ingin dipanggil sebagai dosen.
Kali ini pun saya membuka New File pada Microsoft Words, tapi bukan tanpa spasi seperti tiga bulan ini. Melainkan sengaja merenggang jarak dua spasi. Jadi terlihat panjang, tidak seperti artikel-artikel dua halaman yang bisa dikerjakan tiap minggunya.
tak ada bis yang biasa lewat sebelum memulai pekerjaan selain Bismillah, maka saya beri dia jalur.
Tidak ada komentar
Posting Komentar