11 Januari 2010

Classic Weezer in Raditude..



Memang rada telat baru mereview ini sekarang, secara album ini keluar sudah sedari Akhir tahun 2009. Pada bulan November Weezer mengeluarkan album yang ke tujuhnya dengan nama Raditude. Kali pertama saya mendengarkan single pertamanya, If You Wondering If You Want to, saya serasa dibawa ke era-era 2000 awal. Suasana yang sama ketika saya mendengarkan Green Album. Kalian yang rindu dengan Dont Let Go, El Scorcho, atau Buddy holly akan terobati di Album ini. Inilah weezer yang saya suka. berkali-kali saya memutar ulang video klip nya tidak pernah bosan. Beat-beat yang renyah serta lirik yang santai membuat hati bergoyang pelan-pelan.  Saya menyimpulkan Lirik-lirik di Album ini tidak jauh dari masalah cinta, anak muda dan loser life.. :D

Di album ini Weezer mengundang banyak musisi untuk bergabung, seperti Lil Wayne di lagu Cant Stop Partying,  ga kebayang kan gimana jadinya weezer bawain lagu yang berima hip hop RnB. Di lagu Put Me Back Together (this is my fav song) Rivers bekerja sama dengan vokalis The All American Reject untuk menulis liriknya. Lagu favourite saya lainnya ialah I Dont Want To Let You Go, Im Your Daddy dan Underdogs. Pokoknya album ini sangat berwarna deh, sampe-sampe ada lagu yang bernuansa india gitu. Haha. Dasar Rivers Cuomo.

Penampilan weezer pun ikut menyesuaikan sepertinya, setelah di Red Album Rivers identik dengan kumisnya, mencoba menutupi baby face-nya, kini rivers terlihat seperti dulu dengan rambut klimis ala tin-tin dan kacamata yang sangat iconic itu..

Ada yang menarik dari album ini yaitu covernya. Adalah Sydney, anjing yang menjadi icon album ini. Foto di cover album ini ternyata dibeli Rivers dari seorang fotografer. Foto itu dilihat Rivers dikumpulan foto terbaik National Geographic 2009, kalau ga percaya, coba beli aja bukunya. Pasti ada. Dan lucunya, beberapa fans Weezer banyak yang memparodikan gambar si anjing itu, klik ini

Pokoknya saya berjanji untuk membeli album ini.. eheh. Salam Weezerian.



Tidak ada komentar

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall