25 Mei 2010

Lupa Bagaimana Menjadi Rizki



Seperti harus segera memuntahkan semua kejenuhan. Melepaskan diri dari rutinitas yang nihil. 

Ada semacam belenggu yang memenjarakan. Semu. Selalu merayu untuk duduk manis mengikuti.

Atas nama waktu senggang. Tidak terikat satu pun institusi. Inilah saatnya untuk mengosongkan diri. 
Berleha-leha, menghindari kerja atau aktivitas apapun yang akan menyita waktu. 
Mencari cara lain untuk bahagia. Menjadi orang malas seutuhnya. Padahal bukan itu, tidak dengan cara itu biasanya kepuasaan digenggam. 

Sial! Jadi lupa bagaiamana menjadi Rizki. Hidup tidak lagi sungguh terlalu, melainkan hanya sekejap berlalu. 


 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall