08 Mei 2010

Betapa saya harus mengaku, tapi kepada siapa

betapa saya merasa "oh jahat sekali saya" ketika setelah sebulan bahkan mungkin dua bulan pertemuan singkat itu terjadi. Adalah seorang tua yang astagfirullah saya lupa namanya, tiba-tiba menghampiri saya, seorang muda yang terlihat nyentrik dengan motret-motret di dalam masjid sesaat setelah solat Jumat dinyatakan selesai oleh imam.

Setelah terlihat menahan ragu beberapa lama akhirnya beliau bersuara juga. Minta tolong difotoin katanya, untuk kenang-kenangan katanya, semacam pertanda kalau dia pernah berkunjung ke Masjid termewah seIndonesia. Singkat kami berbicara, beliau adalah seorang pengurus masjid di suatu daerah di Ciamis. Beliau datang ke Jakarta untuk mengurus sesuatu di Dept. Agama.  Sambil numpang nginep di rumah temannya, tidur di garasi katanya. betapa oh betapa. kenapa engkau membuat saya miris.

Dia kira saya tukang foto keliling. Tapi nggak apa-apa, walau saya bukan tukang foto keliling saya siap motoin si bapak itu.  Berpose lah dia di dalam masjid setelah mengajak beberapa orang disekitarnya untuk berpose bareng biar terlihat ramai mungkin. klik klik selesai..

lalu dia menanyakan ongkos nya, saya bilang tidak usah, karena saya juga mau beramal, mendapat doa dari bapak yang sepertinya soleh itu. Saya minta doa biar kaki saya yang saat itu masih sakit cepat disembuhkan oleh Allah. Lalu dia memberi alamat nya di Ciamis. Lalu saya catat di handphone, di save di draft message. dan untuk jaga-jaga saya kirim juga ke hapenya si Allan yang saat itu berada di deket saya.

Saat itu saya bertekad untuk langsung mencetak foto dan langsung mengirimnya ke si Bapak. tapi hingga kini, setelah beberapa bulan, saya berniat untuk mengirimkannya, eh ternyata alamat si bapak itu HILANG terhapus saat saya lagi butuh memori lebih untuk menerima sms masuk. begitu juga si Allan, dia udah menghapusnya juga. Dia kira saya udah menjaganya baik-baik. padahal dia tau saya orangnya skip-skipan.


Tolong! saya harus begimana. Siapa yang harus saya salahkan di sini. Nggak ada kan..Mungkin kalo ada dari kalian yang tau, atau pernah diminta fotoin juga sama bapak ini, tolog beri tahu saya. Sumpah, saya ngerasa berdosa membuat dia, bapak-bapak yang soleh nan tulus itu, jadi menunggu-nunggu dan berharap. Duh euy, saya telah menghambur-hambur kan pahala. Padahal siapa tau dia adalah jelmaan malaikat yang mau nolong saya. hwaaa :(




ini dia foto si Bapak. dia adalah orang yang berdiri di tengah.. Orang-orang di sampingnya adalah orang-orang yang lagi sedang tidak berbuat apa-apa lalu diminta tolong untuk berfoto bersama.

Wahai bapak, semoga engkau bahagia selalu.
.

2 komentar

hiralalitya mengatakan...

ki lo skip banget. asli kasian atuh ki... elo liat gak ki, bajunya dya pake baju korpri jaman bahela. jaman sekarang kayanya gak ada orang deh yang pake baju korpri kaya gt.

Astrid Prasetianti mengatakan...

aduh kok gue bacanya jadi sedih..

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall