15 Mei 2021

Sorry, Gue Minta Maaf

Lebaran adalah momennya kita jadi orang yang sangat murah hati. Akan ada banyak orang yang meminta maaf lahir dan batin, dan kita akan memberikannya dengan sangat mudah. Tanpa pikir panjang. 

Kita semua ingin menjadi bagian orang-orang yang menang dan kembali fitrah di hari lebaran. Kesalahan yang belum dimaafkan itu seperti noda yang gak dicuci. 

Tapi pernah gak sih, sebelum kirim ucapan mohon maaf lahir dan batin, atau menjawab permohonan itu, kita mengingat-ingat lagi kesalahan apa yang perlu dimaafkan? 

Di situasi kayak gini, gue jadi mikir kalau kata "I'm sorry' itu lebih baik dari pada "minta maaf". Kata "sorry" mengandung penyesalan. Jadi, kita berusaha dulu menyadari dan mengakui kesalahan yang sudah kita lakukan. 

Sorry juga sering dipakai untuk mengungkapkan rasa prihatin. Misalnya, "i'm sorry for your loss.". Mengungkapkan sorry untuk diri sendiri sama kayak nunjukin kalo kita prihatin sama kerentaan kita sehingga udah melakukan kesalahan.  

Sementara dengan minta maaf, ya kita langsung meminta orang yang sudah kita rugikan dengan kesalahan kita itu untuk memberi begitu saja. Kasarnya, udah salah, minta-minta lagi! 

Nah, di momen lebaran, maaf yang kita harapkan itu maaf yang besar banget. Lahir dan batin. Jiwa dan raga. Kalo dipanjangin,  pokoknya, gue tau gue punya banyak salah entah itu yang implisit atau eksplisit, dan gue pengen semua kesalahan itu dimaafin. Lo pengen kembali ke fitrah juga kan? gue juga, nih. Kita banyak minusnya, dan yuk sama-sama balik ke nol lagi. 

Kita gak mengingat-ingat lagi apa kesalahan orang itu, apa kesalahan kita ke orang itu. Dan dengan begitu, kita gak menyatakan penyesalan atas apapun. Tapi, kita minta pengampunan besar-besaran. 

Ya ampun. 

Sorry ya, gue minta maaf.  

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall