01 September 2019

Hobi Baru


Gue punya dua hobi baru di rumah, yaitu menyiram tanaman dan membakar sampah.

Hobi pertama biasa gue lakukan di halaman depan rumah. Hampir setiap pagi dan sore atau malam.

Gue dan Rima punya taman kecil. Awalnya cuma tanah kosong saja. Lalu kami tanami rumput di seluruh permukaan. Di sekelilingnya kami taruh tanaman-tanaman hias dengan warna-warna yang kami suka. Ada cemara kecil juga di tengah yang tingginya nggak bertambah-tambah sampai sekarang

Sekitar tiga bulan lalu, kami sempat malas mengurus taman. Di masa itu, taman kami sering ditumbuhi rumput liar dan tanaman tak diharapkan lainnya. Tanaman hias yang kami beli malah kering dan layu. Sampai-sampai kami nggak tahu bagaimana rupa bunganya.
Tapi akhirnya gue coba mulai rutin menyiram. gue beli selang dan kerang khusus serta peralatan berkebun sederhana. Ternyata menyiram tanaman itu asik juga. Gue bisa menyiram sambil menikmati matahari pagi. Kebetulan rumah gue ada di ujung gang. Dan di seberang batas komplek, ada sawah terbentang. Ada bonus pemandangan indah di sini. Menyiram adalah ritual yang sepaket sama solat subuh dan minum kopi.

 Gue tak begitu tahu seluk-beluk flora, tapi gue menikmati sekali bisa melihat tanaman yang gue siram berubah. Pernah, bunga matahari kecil gue sempat layu total daun-daunnya karena salah perawatan, tapi ternyata setelah gue siram dia berkembang lagi keesokan paginya.

 :)



Sementara hobi kedua biasa gue lakukan di halaman belakang rumah. Setiap akhir pekan, setelah beberes rumah.

Gue sudah lama hobi bakar-bakar sampah sebenernya. Cuma saja, sejak tinggal di rumah sendiri, hobi ini semakin menjadi-jadi. Karena hobi bakar-bakar ini, gue juga jadi senang kalau nemu kardus, kertas, atau plastik nggak terpakai. Karena semua itu bisa gue bakar.

Kadang-kadang, gue juga membakar benda yang sebenarnya belum jadi sampah. Asalkan benda tersebut sudah pudar manfaatnya dan benda tersebut disukai api, maka gue bakar. Gue pernah membakar keset, serbet lusuh, bumbu masak, pipa, kayu, sapu lidi, hingga ember pecah.

O ya, kadang-kadang pula, gue membakar suatu benda hanya karena pengin tahu bagaimana jadinya ketika ia dilahap api.

Rima sering misuh kalau gue bakar sampah. Ia sebal sama bau asapnya. Pun, percikan-percikan sampahnya suka beterbangan dan hinggap di dapur. Tapi, karena Rima tahu gue menyukainya. Ia jadi maklum juga.

Gue pernah baca cerita, katanya Pramoedya juga hobi bakar sampah di masa tuanya. Ketika ditanya mengapa ia menyukainya. Pram menjawab, “Ada kenikmatannya, aku bisa bilang: ‘lihat, aku bisa hancurkan kau!’.”

Pernyataan Pram itu sedikit-banyak mewakili perasaan gue.

O ya, satu hal yang perlu kalian tahu adalah bahwa kedua hobi ini gue suka karena sangat gampang dilakukan. Untuk menyiram, gue hanya perlu menyalakan keran lalu melangkah satu dua kali untuk membasahi tanaman di sekeliling. Sambil menyiram gue menyaksikan betul-betul gimana air jatuh ke daun.

Lantas, untuk bakar-bakar, gue cuma perlu menempelkan api kecil lalu ia akan merembet dan membesar. Setelahnya, gue bisa menonton bagaimana api  melahap pelan-pelan dan mengunyah sampah menjadi abu.

Sambil menyiram atau membakar gue bisa  bengong memikirkan ini-itu dan memaknai ini-itu. Sampai-sampai saya bisa menyimpulkan begini:

Hobi kedua itu tentang mencari, meluapkan, dan memusnahkan segala yang tak perlu atau segala yang hanya akan membuat ruang sesak jika dipertahankan. Sementara hobi gue yang pertama adalah tentang sabar dan tekun merawat, memperbaiki serta mengembangkan yang indah-indah.

Hobi pertama dilakukan di halaman depan, hobi kedua dilakukan di halaman belakang, dan di antaranya kami berumah tangga.

 :)


*
Ps. ini adalah post pertama kami setelah 9 bulan menikah. HAHA. Kemane aje, pak, bu~




Tidak ada komentar

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall