(dimuat di Hai edisi 17, edisi khusus metal, April 2012)
Pertama kali mendengar kata gothic pasti yang terbayang di benak kita adalah situasi yang gelap, dan menyeramkan. Nah ketika kata itu disandingkan dengan metal, hasilnya adalah musik keras, berdistorsi dengan nuansa kelam dan muram.
“Ya, gothic itu kan berasal dari kata goth yang kurang lebih artinya kepercayaan tentang kegelapan,” jelas Bowo, Gitaris band Dreamer, salah satu punggawa musik metal gothic di Indonesia.
Nah, menurut Yani, sang frontman sekaligus gitaris Dreamer, suasana kelam dan gelap itu dibangun dengan musik-musik yang lebih mengedepankan simfoni, “Metal gothic bisa dengan mudah dicirikan dari musiknya yang sering menggunakan gitar melodi, piano atau kibor dengan nada-nada simfoni yang panjang serta suara vokal cewek yang soprano,”. Itulah mengapa dibalik kegelapannya, musik metal gothic ini punya citra yang elegan.
Gelap di musik, gelap juga liriknya. Lagu-lagu metal gothic itu banyak mengangkat hal-hal yang mengarah ke kegelapan, entah itu kegelapan jiwa dan emosi, perenungan tentang agama, kemanusiaan hingga ke dunia lain yang memang identik dengan horor “Lagunya ada yang bercerita tentang alam, pengorbanan, peperangan, emosi jiwa, agama, bahkan sampai ada yang berkisah tentang dunia vampir,” ungkap Bowo.
Dilihat dari warna musiknya, metal gothic itu memang cocok banget untuk kita dengarkan saat kita butuh pelampiasan emosi, atau teman untuk merenung. Kalau kita datang menyaksikan aksi panggung band metal gothic pun cara asik untuk mengekspresikan dirinya adalah dengan cara berjingkrak-jingkrak, mengangkat tangan dan headbanging alias mengangguk-anggukan kepala. Nggak heran, banyak pecinta musik gotchic memelihara rambut gondrong biar bikin makin asyik headbanging.
Dari yang keras ke metal simfoni
Dilihat dari akarnya, metal gothic itu adalah sub-genre dari heavy metal yang diusung oleh Black Sabbath, Iron Maiden, dkk. Pengaruh Doom Metal yang sudah mulai menghadirkan nuansa kelam dengan distorsi bertempo lambat pun nggak lepas dari sejarah metal gothic ini.
Menurut Yani, metal gothic itu berasal dari budaya Eropa, ”Metal gothic mulai tumbuh berkembang pada awal tahun 1990 di Eropa terutama Inggris. Beberapa nama band yang bisa disebut sebagai pelopornya adalah Paradise Lost dan Within Temptation.”
Dari situ metal gothic pun mulai mengalami berbagai perkembangan. Metal gothic jadi cenderung bernuansa opera dan simfonis. Unsur keyboard atau piano dan biola pun ikut ditambahkan pada musik metal gothic ini. Nada-nada panjang dan simfonik yang dihasilkan oleh instrument-instrumen tersebut memang cocok untuk bikin suasana melankolis sekaligus dark. Within Temptation dan Moonspell adalah contoh nama band pelopornya.
Kini, nama band metal gothic yang popular adalah Nightwish, Cradle of Filth, dan Lacuna Coil yang mulai berdiri pada periode 1995-2000. Nama Evanescene sebenarnya juga ikut andil dalam memopulerkan musik gothic. “Tapi mereka lebih cocok disebut sebagai rock gothic karena beat-beatnya tidak sekeras dan secepat metal,” Yani berpendapat
Vokal ‘beauty and the beast’
Kalau biasanya metal itu memakai suara growling atau screaming, metal gothic lebih mengandalkan suara vokal yang tinggi. Nah, menurut Yani, vokal cewek pada band metal gothic adalah yang paling pas. “Metal gothic itu cocok kalau pakai vokal cewek yang soprano,” ungkap Yani. Yap, vokal di band metal gothic itu walau pun berat tapi bisa mencapai nada-nada tinggi.
Itu lah mengapa pada sejak tahun 1995 banyak muncul metal gothic dengan vokalis cewek. Nggak jarang juga band metal gothic tetap menggunakan vokal cowok untuk melengkapi. Bahkan ada yang menyebut kalau metal gothic itu musik "beauty and the beast" karena campuran suara cewek yang jernih dan suara cowok yang berat dan serak. Contohnya adalah Lacuna Coil, suara tinggi Cristina Scabbia sang vokalis cewek digabung dengan suara serak dan beratnya Andrea Ferro, vokalis cowok.
Berdandan lebih demi gothic
“Gothic memang menonjol dari sisi fashion-nya,” ungkap Yani. Ya, benar banget tuh. Pasalnya, dari segi fashion pun metal gothic punya ciri tersendiri. Kalau band-band metal lain merasa cukup dengan kaos berwarna hitam, band-band gothic suka berdandan lebih dengan memakai jubah berupa jas kulit panjang, sementara personel ceweknya menggunakan dress.
Satu hal yang menonjol dari penampilan band metal gothic adalah make up-nya. Pasalnya, baik personel cewek maupun cowok doyan memoles muka dengan make up. Misalnya menghitamkan lingkaran mata dengan eye shadows, meruncingkan alis dan si vokalis ceweknya memakai lipstick merah mencolok. Pokoknya terlihat seram deh. Nggak cukup di situ, untuk menambah kegarangan biasanya personel memakai pernak-pernik kayak sepatu boot, gelang spike dan piercing. Tapi di beberapa tampilan, nggak jarang juga vokalis ceweknya tampil anggun biar terkesan seperti malaikat atau putri.
Scene metal gothic di Indonesia
Dibanding genre metal lainnya, metal gothic memang rada telat masuk ke Indonesia, “Menurut pengamatan kami, Metal gothic itu baru mulai sering terdengar pada akhir 1999 hingga tahun 2004,” ungkap Bowo.
Dreamer sendiri cocok untuk disebut sebagai salah satu pioneer musik metal gothic di Indonesia. Walau sudah terbentuk sejak tahun 1998, baru di tahun 2000 Dreamer memantapkan diri di metal gothic. Tonggak dari perubahan itu adalah saat Dreamer merekrut Rika, vokalis ceweknya. Setahun berselang mereka pun merilis mini album Emperor of the Fading Sun.
Pastinya Dreamer nggak sendirian memopulerkan metal gothic di Indonesia, “Di era-era awal metal gothic itu Indonesia punya Inner Beauty, Gibraltar dan Total Tragedy,” kenang Bowo.
Ya, Sejalan dengan Dreamer, Inneer Beauty yang terbentuk di 1998 juga ikut mengusung metal gothic. Baik Dreamer mau pun Inner Beauty pun mengalami tranformasi warna musik. Di awal terbentuknya Dreamer lebih cenderung bernuansa Heavy Metal sementara Inner Beauty memilih Doom Metal yang bertempo lambat. Pergantian personel pun kerap dialami oleh Dreamer, hingg kini mantap dengan formasi Yani (Gitar), Andine (vokal), Bowo (Lead Gitar), Bayu (bass) dan Ari (Drum. )
Sayangnya, masih menurut Bowo, gairah metal gothic di Indonesia sedikit naik turun saat itu “Setelah tahun 2004 berasa banget tuh menurun, jarang ada panggung,” beber Bowo
Bagusnya, kini scene metal gothic mulai punya massanya lagi, bahkan Yani pun merasa kaget melihat geliat musik gothic di Tanah Air sekarang, “Belum lama lalu gue manggung di sebuah acara gothic, dan di sana banyak banget band-band yang belum gue tahu. Benar-benar mengejutkan,” cerita Yani.
Ya, karena penyebaran informasi soal musik makin mudah, teman-teman di scene underground pun bisa mengenal sub-genre metal lainnya, termasuk metal gothic ini. Penggunan suara kibor simfoni serta vokal wanita yang merdu bukan lagi hal yang aneh tiap kali kita melihat band-band metal di Indonesia. Bahkan, Yani menambahkan kalau para pelaku metal gothic itu pun masih terhitung muda, “Kalau dilihat sih umurnya masih kisaran dua puluhan awal,” beber Yani. Pastinya ini adalah berita positif untuk berkembangan musik gothic di Indonesia.
Nah sedikit berbeda dengan di luar negeri, metal gothic di Indonesia nggak seradikat dan membahas tema-tema yang mengarah ke pemujaan setan, “Kalau di Indonesia ya nggak mungkin kayak gitu, pasti nggak bakal diterima masyarakat, jadi isu yang kita angkat pun disesuaikan dengan situasi masyarakat,” tegas Yani.
Ya, dari mulai sisi kejiwaan manusia, Ketuhanan, serta peperangan lah yang menjadi tema besar di tiap liriknya. Bahkan Dreamer sendiri mengangkat cerita pewayangan yang khas dengan Indonesia “Di Album terbaru kami nanti bakal banyak berkisah tentang peperangan dari kisah wayang, seperti kisah Mahabrata, Arjuna dan lain-lain,” Yani memberi sedikit bocoran.
Pastinya, Yani pun punya harapan besar kalau metal gothic dan metal-metal yang lainnya bisa terus hidup di Indonesia “Gue berharap, orang-orang yang hidup di scene metal bisa terus ada dan berkembang. Pastinya dengan adanya Hammersonic ini metal bisa kian didengar dan dikenal sama masyarakat luas,” tutup Yani.
Mantap!
....
tampilan di majalah:
Tidak ada komentar
Posting Komentar