28 Oktober 2010

My Little Escape: JOGJA!!


Karena bertemu langsung dengan teman-teman yang biasa dijumpai di dunia maya itu menyenangkan dan membawa kesan tersendiri, maka saya memutuskan untuk berangkat ke Jogja pada Jumat tanggal 15 kemarin. Yah tapi bukan itu aja alasan saya niat berangkat ke Jogja sendirian dari Bandung, pun naik kereta ekonomi. Selain ingin menuruti kepenasaran gimana rasanya naik kereta ekonomi sendirian saya juga berniat rehat sebentar dari keseharian.

Diluar semua alasan itu, alasan motret adalah alasan yang mendasarinya. Apalagi karena teman-teman saya itu ialah teman-teman yang ada dalam folder Jagat Fotografi di messenger saya. Kebetulan kami memang sudah merencanakan acara ini sejak dua bulan lalu. Mereka yang dari Jakarta, Bogor, Malang, Solo, berencana untuk saling bertemu.  Walau awalnya yang berniat ingin datang banyak tapi ternyata cuma hitungan jari saja yang benar-benar jadi. Entah kebetulan atau emang sengaja, tanggal yang kami pilih bertepatan dengan acara Jogja Street Shot 2010, acara hunting bareng kawan-kawan fotografer.net. Alhasil, jadi bertemu banyak kenalan lagi.

Sabtu (26/10) pagi, kami memutuskan untuk tidak buang-buang waktu dengan hasrat untuk istirahat di penginapan setelah berjam-jam di kereta. Hendra, kawan kami yang penduduk asli Jogja memandu semua perjalanan kami. Pasar Beringharjo, Taman Pintar, Keraton, dan Taman Sari menjadi menu untuk kami di pagi hingga siang hari. Sore harinya, walau rada terlambat kami tetap menunaikan rencana untuk menuju padang pasir yang terkenal itu, biasa disebut dengan Tusmo. Jangan tanya singkatannya apa, saya lupa. :D.. Yap, kami tiba disana saat matahari sudah benar-benar berada di depan pintu hari, hanya ada waktu beberapa menit sebelum dia pergi meninggalkan gelap. Rasa kecewa tidak bisa dipungkiri lagi, tapi yaa sudahlah.

Malam harinya, kami disuguhi oleh sebuah simulasi kepadatan manusia di Padang Ma’syar. Itu adalah karnaval sepanjang jalan malioboro dalam rangka perayaan ulang tahun kota Jogja yang ke-sekian. Kalo dalam sehari-hari kita biasa menikmati macet kendaraan bermotor, malam itu kami merasakan yang namanya macet orang. Kami tidak menyaksikan sedikit pun pawainya karena kepadatan itu tadi. Untuk bisa mencapai angkringan gedung BI pun kami harus bersusah payah, mendaki gunung lewati lembah, melompati pagar lewati orang. Seinget saya tadi pagi hanya butuh 5-10 menit untuk menyusuri jalan ini, tapi saat malam 20 menit pun masih kurang. Tapi nggak apa-apa, acara yang kami sudah anggap selesai ternyata masih menyimpan satu pertunjukan penutup. Tepat saat kita sudah sampe angkringan langit yang membubuhkan hujan rintik mendadak berwarna. Yeah, pertunjukan kembang api yang megah sukses membuat kami senang.
Nah, di angkringan itu lah beberapa kawan menyusul ke situ. Ada Karolus Naga, seorang yang saya anggap sebagai panutan karena pemahaman tentang fotografi yang mendalam. Lalu menyusul datang tiga sekawanan muda dan bersahaja, Gregory (greg), Putra dan Choki. dari ketiga orang itu yang saya kenal dan sering kontak cuma si Greg, tapi ternyata si Putra juga sering sapa-sapaan di forum cuma aja saya tidak mengenal mu dari nama panggilan.jadi  sempet pangling.

Eh kayaknya ada lupa. Saya belum kenalin teman-teman yang satu rombongan saya. mereka adalah komplotan yang datang dari Jakarta, Rizwandi alias andi, Aima, Dedeh,dan Rizal. satu laggi, Hendra ialah kawan yang tinggal di jogja dan ternyata dia pacaran sama Aima. haha Cinlok fotografi nih. Dari semua itu yang paling sering ketemu cuma Andi, seorang pegiat street photography yang memiliki paras mirip dengan Thomas Djorgi. hahah. sori ndi gara-gara gua lu jadi di panggil begitu sama yang lain.

Keesokannya, Minggu (17/10) kami mengikuti acara JOSS itu. Berkeliling jalanan kota Jogja yang saya nggak tau itu jalan apa. Pokoknya kita start ke dari Galeria Mall trus ke Lempuyangan, trus balik lagi deh ke Galeria mall. Daripada sibuk cari objek dan motret saya lebih milih untuk santai sambil ngobrol-ngobrol dan becanda-becanda aja sama yang lain. Mungkin karena cuacanya yang ngggak bersahabat kali yah. Jadi mendingan hepi-hepi aja.

Selesai hunting, seluruh peserta berkumpul di roof-top mall galeria, ada sedikit acara dari pihak FN disana. Mulai dari sambutan sampe bagi-bagi kaos. Nah, saya beruntung nih, dapet satu kaos karena salah satu kamera yang saya bawa, Ricoh LX-22s, dipilih sebagai salah satu kamera paling unik yang dibawa. Lumayaann.. Melihat ada beberapa stiker MALU masih bersisa maka saya bagi-bagikan deh kepada beberapa kawan yang baru saya kenal saat itu, mereka adalah komunitas pecinta kamera analog.

Daann yang paling berkesan siang itu adalah saat makan siang.ngobrol ngalur ngidul dengan yang lain. Mendengarkan bung Karolus Naga menceritakan kegilaannya dan kawan-kawan fotografernya yang mantep-mantep. Buku-buku fotografi koleksinya pun sukses bikin saya iri. dia punya bukunya Roland Barthes yang Camera Lucida. Gila. Padahal setau saya buku itu susah bengat dicari. huff.. dan tenyata mas Naga tidak seseram tampilannya, dengan baik hati ia maju paling depan saat kita sibuk mengeluarkan uang dari dompet. Kami semua ditraktir. Woohooo..

Itulah akhir dari rangkain acara selama saya di Jogja. Setelah itu saya, Andi, dkk sibuk memikirkan kepulangan. Beruntung, Andi dkk yang ingin pulang ke Jakarta kehabisan tiket, jadilah mereka memutuskan naik kereta yang ke Bandung dulu. Saya pun memutuskan untuk batal naik kereta ekonomi dan bareng mereka naik kereta bisnis bersama mereka.

foto-foto di hari pertama: (click to enlarge)

                                          




Cam: Nikon FM2 + TMax 100



foto di hari ke-2 (JOSS):                                                                                                                               


ki-ka: Greg-Mas..- Hendra-Aima-Putra-Andi


   



Cam: Ricoh GX1 - Ilford PAN 100

Nyang Berwarna:




cam: Ricoh LX-22s - Kodak Gold expired 1989



 


 







cam: Ricoh Lx-22s - Kodak Colorplus


Tiada yang disesali dari perjalanan ini kecuali hasil foto-foto yang secara teknis banyak gagalnya. Pun dua buah klise yang sudah saya cuci lupa disimpen dimana. Toloonnggggggg…. #nyesel nggak bawa kamera digital.

8 komentar

Muhammad IQbal mengatakan...

segera rute berikutnya MALANG !!

Tony Mahendra mengatakan...

yuk ngumpul lagi :D

endrawan subekti mengatakan...

mantab oleh-olehnya, semakin gila kangen ama Jogja...@ TM ayo dolam Malang Kang...bener tuh Iqbal

Erwin K mengatakan...

Wih asyik banget kumpul-kumpul nih si om Rizky :)

chokipakshiraka mengatakan...

Yuuh gek lagi....... :D

terlalurisky mengatakan...

@Iqbal Jaiyen: Yuk Malang, pengen ketemu dirimu, Andi Brata, dkk. Oiya Om Boljug udah ke jakarta yah.. sip lah,,

@Hendra: yuk, kita pertemukan Gx-1 mu dengan punya ku.. hahah

@Endrawan: Ayooo MALANG

@Erwin: iya mas, mudah-mudahan ada kesempatan untuk ke Paris ketemu dirimu. hahaha..

@Coki: Ayo broooo

dyah kyaa agustini mengatakan...

kalau ke malang ikutan dong kakakkakak sekalian.aku juga suka maen film, eh analog maksudnya :)
caranya gimana ?

terlalurisky mengatakan...

@dyah: hahah.. ga ada caranya gimana. ya ayo tar kalo saya mau kesana di kabarin... oke oke.?!

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall