28 Juli 2016

Kucing Dimakan Kota

Pagiku tadi rusak,
Aku menyaksikan langsung kucing tertabrak.
Ingin menyebrang jalan raya,
kucing itu melompat tanpa kuda-kuda.

Baru satu lompatan ia mundur.
Namun nyalinya belum kendur,
Ia menyebrang lagi.
Kali itu berlari, tanpa lihat kanan kiri.
Motor-motor juga berlari kencang,
tanpa lihat atas bawah.

Kucing di kota beda dengan kucing di hutan.

Kucing kota bisa ikut makan daging sapi, kerbau, atau ikan laut.
Kucing hutan mana bisa.
Tapi kucing kota sering digilas bebek.
Kucing hutan mana mungkin.

Kucing hutan dan kucing kota punya permintaan yang sama.
Mereka butuh menteri yang khusus mengurus satwa

Kucing hutan tak ingin diciduk lalu dipaksa bekerja
jadi kucing penghibur keluarga,
Kucing hutan tak ingin juga ketika nyawanya pergi,
jasadnya diawetkan, dipajang di museum negara.

Kucing kota menuntut pemerataan pembagian Kaskin,
Whiskas untuk kucing miskin.
Kucing kota juga ingin memohon pendidikan menyeberang,
agar ketika ada yang nyawanya terusir di jalan, mayatnya yang gepeng nggak jadi tontonan.












1 komentar

Dini mengatakan...

Ah, bisaan aja bikin puisinya!

Posting Komentar

© blogrr
Maira Gall